Minggu, 19 Agustus 2012

Hari ke 9.... (LCCT - Padang.., Minggu, 8 Juli 2012....terakhir)

Pagi itu kami tidak tidur, karena baru saja sampai di hotel setelah berjalan dengan si Ummy dari melihat pasar malam (uptown) shah Alam kuala lumpur.., kami diturunkan dari mobil si umy di depan hotel, dan dia terus pulang kerumahnya di daerah selangor.
Sesampai dihotel waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi, kami putuskan untuk tidak tidur malam ini, karena takut ketiduran...., o yaa sebelum kami naik ke kamar hotel, kami berpesan kepada resepsionis untuk membangunkan kami jam 04 pagi (berjaga-jaga kalau ketiduran). Langsung kami berkemas mempacking barang-barang, dan membangunkan anak-anak yang kamarnya bersebelahan dengan kamar kami. Pagi itu di luar hujan lebat sekali, semua kami sudah selesai mandi dan barang-barang telah siap untuk diangkut..., setelah masing-masing kamar kami periksa dan nggak ada barang yang ketinggalan di kamar hotel.., kami menuju lantai bawah untuk cheek out..., selamat tinggal My hotel KL sentral..terima kasih..

Selesai proses cheek out dan uang  deposit sebanyak RM 40/ untuk dua kamar sudah dikembalikan kepada kami...,  waktu menujukkan pukul 03.30 pagi dan hujan masih sangat lebat..., dari pada terlambat ke bandara, kami putuskan saja untuk berlarian menempuh hujan di pagi buta tersebut.., kami berlarian melalui lorong-lorong pertokoan menuju tempat pemberhentian bus yang hendak menuju ke LCCT. Rupanya aerobus yang menuju ke bandara LCCT sudah ada beberapa yang antrian menunggu penumpang.., dengan membayar RM11/orang tidak lama kemuadian bus sudah penuh dan berangkat menuju bandara LCCT....

Bandara BIM Padang
Alhamdulillah jam kira-kira jam 5 lewat dikit kami sampai di bandara, dan langsung mampir ke mushalla, sholat subuh dulu. selesai sholat kami terus cheek inn dan langsung menuju ruang imigrasi. Setelah selesai proses imgrasi dan pukul 06.45 kami sudah berada di ruang tunggu.., pagi itu ruang tunggu bandara LCCT sangat sibuk sekali., banyak penerbangan domestik maupun Internasional yang beroperasi  saat itu. beberapa waktu kami menunggu, para penumpang dengan tujuan Padang dengan flight nomor AK 1370, dipersilahkan naik pesawat menuju BIM di Padang..., pagi itu pesawat Airasia kursi penumpangnya penuh semua.., kira-kira 1 jam 10 menit kami berada di udara, tepat jam 08.00 pesawat mendarat di Bandara Internasional Minang Kabau Padang.
lembah anai, menuju Bukitinggi
Setelah melalui proses imigrasi yang cukup lancar, kami sudah sampai di luar, kami ambil mobil yang dititipkan di parkiran bandara, sudah 8 hari mobil ditinggalkan (Insya Allah mobilnya aman-aman saja). Mobil sudah ada dan semua barang-barang langsung masuk mobil, dan habis itu kami tancap gas menuju arah kota Padang. Kebetulan hari Minggu merupakan hari pekan/pasar di Lubuak Buayo Padang...., kami mampir kepasar lubuak buaya untuk cari sarapan pagi...., sarapan kesukaan kami yaitu Katupek Gulai Paku......

Jam gadang
Selesai sarapan, kami sengaja tidak langsung balik ke Bukittinggi, karena tepat hari itu 9 Juli 2012 ada pesta pernikahan saudara kami di daerah Belimbing kota Padang..., jadi kami hadiri dulu pesta pernikahan tersebut, karena kami sebelum berangkat dulu sudah siapkan pakaian batik, songket, dan pakaian lainnya untuk baralek tersebut.
Hari itu sorenya hujan lebat sekali, selesai pesta baralek jam 4 sore kami langsung balik ke Bukittinggi..., sudah kangen dengan rumah kami semuanya (homesick), setelah satu minggu kami tinggalkan. Alhamdulillah  jam 8 malam kami sampai di Bukittinggi.......
rumah kami di bukittinggi

Syukur Alhamdulillah kami sudah kembali ke rumah habis "raun raun ke negeri orang" selama seminggu, terima kasih ya Allah atas karunia dan nikmat yang kau limpahkan kepada kami, semoga bermanfaat bagi kami sekeluarga, amin....


Dari perjalanan yang kami lakukan selama 9 hari, banyak hal yang kami peroleh di negeri orang, antara lain:
1. kami dapat melihat hal yang baru dan belum pernah kami tenui dan kami lihat;
2. Pembangunan daerah di KL, Penang, Bangkok kalau dilihat dari segi fisik, ekonomi, sosial, pengembangan pariwisata memang lebih maju dibanding dengan beberapa daerah di negara kita (terutama pengelolaan pariwisata jauh lebih maju dengan beberapa daerah di negera kita);
3. Disiplin masyarakat di kota tersebut cukup tinggi, dan hidup lebih teratur serta mematuhi aturan yang di buat oleh pemerintahnya;
4. Masyarakatnya rajin berusaha, ulet, dan ekonominya lebih hidup dan berkembang, terutama efek positif yang didapat dari perkembangan sektor pariwisata yang cukup pesat.
5. Mata uang Ringgit Malaysia da Bath Thailand jarang kami temui uang kertasnya lusuh dan kumal.., masyarakatnya sangat menghargai mata uang mereka..(ciri masyarakat modern....kalau di Indonesia, banyak uang kertas rupiah kita temui kumal dan lusuh.., nah ini menandakan masyarakat yang primi.....tiii...fff.....)
6. dan lain-lainnnnnn

Rincian biaya yang kami butuhkan selama perjalanan untuk 5 orang + 9 hari dan 3 kota kunjungan serta lima kali penerbangan, adalah:

1. Biaya penerbangan (5 kali)                                                                Rp. 6.005.000.-
2. Biaya Airport tax di BIM Padang                                                      Rp.    500.000.-
3. Biaya penginapan (7 Malam + 6 Kamar)                                           Rp. 4.100.000.-
4. Biaya transportasi lokal                                                                     Rp.    750.000.-
5. Biaya Makan-sarapan                                                                       Rp. 1.900.000.-
6. Biaya Masuk Objek wisata                                                               Rp.    700.000.-
7. Biaya Ngemil + jajan                                                                         Rp.    600.000.-
8. Biaya beli souvenir                                                                             Rp.   600.000.-
9. Biaya lain-lain                                                                                    Rp.   700.000.-

                                 Total                                                                    Rp.  15.855.000

jadi jumlah total uang yang kami keluarkan untuk jalan jalan ke negeri orang kali ini adalah: lima belas juta, delapan ratus limapuluh lima ribu rupiah....

(Tammat...)
Hari ke 8... (Kuala Lumpur, Sabtu- 8 Juli 2012)

ruang beli tiket naik menara kembar
Pagi ini kami berencana mau lihat menara kembar, tapi jalan-jalan dulu sekitar bukit bintang.., kami putuskan naik monorail dari sebelah hotel.., dan turun di stasiun Bukit Bintang..., (RM 1.2), terus kami jalan menuju arah Suria Mall.., lanjut berjalan pagi itu melewati jembatan penyeberangan yang cukup panjang (ruang pakai AC)..., setelah 35 menit jalan kami sampai di menara kembar...
Lalu kami ber foto-foto dan sambil nunggu antrean naik menara kembar.., datang telephone dari adik angkat kami warga Malaysia dan tinggal di Kuala Lumpur (wanna muslimin/Umy) yang ingin hendak menjemput kami, saya sampaikan ke umy kalau lagi sibuk nggak usah kami dijemput.., biar kami main-main aja..., dan Umy sampaikan 1 jam lagi saya telepon balik katanya..

areal pasar TAR, KL
Setelah puas di menara kembar, kami teruskan perjalanan naik monorail ke arah mesjid jamek..., kami turun di stasiun monorail mesjid jamek dan terus menuju arah pintu keluar sebelah kiri.., banyak sekali pedagang yang berjualan di kiri-kanan jalan.. (Si mama sangat menikmati sekali suasana seperti ini).....(lokasi Pasar ini disepanjang jalan Tuanku Abdur Raman atau jalan TAR)  kami susuri areal pasar ini, banyak sekali barang dagangan yang dijual baik berupa asesories, maupun  makanan khas tradisional malaysia, satu dua makanan yang tidak pernah kami coba dan tidak pernah dilihat selama ini kami coba beli dan cicipi.. (heemmmm, enak juga)., sambil berjalan dan mencicipi makanan tersebut, kami sampai di mesjid India., tak lama setelah itu si Umy nelpon..., (om sekarang saya mau jemput om dan tante, dimana posisinya kata umy lewat telepon). karena kami jalan terus menyusuri areal pasar tesbut, kebetulan kami berada di depan mall Semua House di depan toko emas madras...., kata umy tunggu saja saya disitu, dalam tempo 30 minit saya sampai disana, katanya. (menunggu dan  kami duduk aja selama 30 menit di depan mall semua House tersebut..).

depan semua hall, kl
Selama penantian 30 menit, kami beli lagi makanan kecil serta buah-buahan yang banyak dijual disekitar areal ini.., semua makanan seperti kerupuk lekor, kerupuk ikan khas trengganu, roti coklat, dll ludes kami makan..., sesuai jadwal Umy datang dilokasi, dan setelah salam-salaman dan melepas kangen karena udah lama juga nggak ketemu...., lalu umy nawarkan kami untuk jalan-jalan raun dengan menggunakan mobilnya (kereta kata orang Malay....)...., mobil nya diparkir cukup jauh dari tempat kami bertemu (tempat parkir dilokasi ini padat dan susah sekali kata umy), dan di bawa main ke Sunway Lagoon Mall.., disana ada temapat main Ice skating.., karena kami nggak ada yang berpengalaman main Ice skating tersebut, akhirnya kami hanya menonton saja. Setelah itu kami jalan jalan sekitar areal Sunway Lagoon, tak lama kemudian turun hujan lebat, terus kami duduk dan minium-minum di starbuck cafe yang ada disana, sambil menunggu hujan reda.
pantai muar, Selangor

Setelah hujan teduh, umy menawarkan kami untuk pergi makan ikan bakar di areal pantai yang berlokasi di pantai Muar dekat pelabuhan Portklang, Slangor., perjalanan kearah sana sekitar 1 jam.., setelah kami sepakat kami meluncur dengan mobil Umy yang dia sendiri sebagai driver.., saya lelah dan nggak tahu jalan di KL ini, maka nya jadi penumpang yang baik aja... (maaf ya Umy..hee..).., dalam perjalanan si mama dan anak anak tertidur pulas.., dan ada yang ngorok...., untung si Umy tidak terganggu nyetir mobilnya,...

Sampai di pantai Muar, kami cari mushalla dan sholat.., setelah itu kami booking meja tempat makan..., setelah itu kami dipersilahkan pilih ikan segar yang akan dibakar, dan juga beberapa jenis makanan lainnya..., kebetulan si mama, umy dan cici yang pilih ikan segar yang akan kami santap. Pesanan yang dipilih sebagai beikut: sayur kangkung/lodeh 2 piring.., goreng cumi 2 porsi (eenaaak), ikan bawal bakar dua ekor, ikan bandeng asam pedas tiga ekor..., kerupuk lekor, nasi putih lima piring, dan minuman, es kelapa  muda 2 buah, milo ice, teh tarik, dan milo panas. Setelah semua tersedia di atas meja..., kami tak sabar dan segera makan dengan lahap.... eunaaak tenan...top markotop (istilah pak Bondan)..., akhirnya semua makanan yang dipesan ludes dan tidak bersisa..., malam itu perut kami sangat kenyang sekali (pengalaman yang berkesan sekali tks Umy). Selesai makan..., kami perkiraan harga makanan ini sekitar RM 200.., nggak taunya hanya RM 108.., murah banget harga makan disini bila dibanding dengan tempat kami.
makan malam di pantai Muar, portklang, Selangor

Selesai makan kami diajak mampir kerumah umy sebentar, yang arahnya menuju ke KL.., waktu menunjukkan pukul 08.00 malam..., sekembali dari rumah umy kami ditawarkan untuk melihat pasar malam (uptown) Shah Alam..., kebetulan waktu menunjukkan pukul 00.30 tengah malam..., dilokasi pasar tersebut ntuk mencari parkir mobil saja sangat susah sekali, mobil pengunjung sangat banyak dan orang yang berkunjung sangat ramai sekali ..., pasar ini khusus buka dari jam 11 malam sampai pukul; 05  pagi, dan selama siang hari toko-kedai dikawasan ini tutup semua.
Pasar Malam/uptown, KL
Saya, Mama, Umy..., pergi berkunjung ke pasar malam (uptown)..., anak-anak kami hantar ke hotel, karena sudah capek dan ingin tidur. Sesampai di pasar malam tersebut orang sangat ramai sekali.., pasarnya cukup luas dan dilingkupi dengan atap.., jadi kalau hujan tidak basah...., kami semua berniat hanya untuk lihat-lihat suasana dan macam jenis barang dagangan yang dijual.., si mama pun tidak ada barang yang dibeli, karena jalan-jalan santai ini kami jarang berbelanja, karena takut kelebihan bagasi di bandara LCCT nanti.., tepat jam 02.30 malam kami kembali ke Hotel.
Karena pesawat kami dari KL ke Padang jadwal jam 07.50 pagi dan takut terlambat, maka setiba di hotel kami langsung siap-siap ngepak tas untuk menuju bandara LCCT..., tepat jam 04.00 pagi kami langsung cheek out dari hotel, dan menuju terminal untuk naik bus ke LCCT.., kebetulan pagi itu hujan sangat lebat sekali,  sehingga untuk mencapai ke terminal bus kami berlari diantara lorong pertokoan.... Kebetulan aerobus yang menuju ke LCCT sudah banyak yang antri menunggu penumpang, pagi itu disela-sela hujan,  penumpang jukup banyak yang menggunakan jasa bus ini.., tak lama kira-kira 10 menit bus penuh dan berangkat menuju bandara...., selamat tinggal KL sentral...
(bersambung...)


Hari ke 7.... (Kuala Lumpur, Jumat- 7 Juli 2012)

Pesawat kami tepat pukul 00.45 malam mendarat dengan mulus di bandara LCCT kuala lumpur, setelah hampir 3 jam terbang dari Bangkok, lalu keluar pesawat dan sampai digedung ruang kedatangan terus antrean diruangan imigrasi, malam itu antrean cukup panjang, kira-kira jam 02.00 malam kami baru selesai dari pemeriksaan imigrasi dan lanjut menuju ruang kedatangan, orang masih banyak lalu lalang..., sepertinya bandara ini tidak pernah tidur..., karena perut kami sudah lapar, kami bergegas menuju ke food garden untuk mengisi perut yang sudah bernyanyi dari tadi...
Bandara LCCT 
Kami pesan beberapa makanan, seperti nasi ayam, nasi lemak, roti canai, friedchiken dan lain sebagainya....
Selesai makan, si mama ngantuk berat, dia pergi ke mushalla mencari tempat tidur, katanya orang sangat banyak tidur di mushalla yang berlokasi di depan tempat pemberhentian bus LCCT tsb., maka pergilah mama sendirian menuju mushalla untuk melampiaskan rasa ngantuiknyan itu. Sedangkan saya dan anak-anak duduk duduk saja di food garden sambil menunggu hari pagi...(tidur dibandara, hemat biaya hotel untuk satu malam...heee..).

food garden di lcct KL
Kira-kira pukul lima shubuh, orang di mushala sudah mulai azan, kami semua ikut sholat berjamaah.., ramai sekali orang sholat dari berbagai bangsa (maha besar Allah) dan setelah selesai sholat, kami bersih-bersih diri untuk melanjutkan perjalanan menuju ke KL sentral..., karena sesuai dengan Itenary yang kami susun, rencana kami akan berada di KL selama dua hari..., tempat penginapan sudah kami boking via agoda lewat internet selama dua malam.
Kami menginap di My Hotel Kl sentral yang terletak di jalan Thambipillay Bricfields.., dengan biaya RM 90/kamar/malam.., dan kami menginap selama dua malam.

Setelah selesai sholat shubuh dan jalan-jalan sebentar disekitar areal terminal LCCT untuk penyegaran, maka kami putuskan naik bus menuju KL sentral (RM 9/orang)..., sampai di terminal bus KL sentral (terminal sedang direnovasi) kami menanyakan lokasi hotel kami kepada pedagang yang mangkal disekitar terminal tsb...., arah hotel kami belok kanan dan turun satu lantai kebawah dan terus menyeberangi jalan dan lokasi hotel pas dekat stasiun monorail KL sentral..., untuk mencari hotel ini kami sempat juga bingung, karena penginapan yang memiliki nama my hotel ada beberapa buah disekitar lokasi tsb.....(setelah ketemu hotel tersebut.., ternyata berdekatan dengan hotel sentral yang pernah saya nginap tahun 2009 yang lalu).
makan pagi, kedai mamak

Dari ujung jalan, hotel yang kami cari sudah kelihatan.., dan sebelum sampai dilokasi, kami melihat beberapa kedai nasi mamak yang rame orang makan/sarapan disana....., dan kebetulan perut kami juga rasanya sudah  minta diisi, kami putuskan untuk mampir di kedai tersebut.., setelah kami duduk dalam satu meja, datang pelayan kedai  (orang India) menawarkan menu ke si Bima anak kami.., terus si pelayan bilang sama bima..., mau pesan apa, kata pelayan kepada si Bima..., terus bima nanya sama pelayan.., ada menu apa pak kata si Bima...???, langsung pelayan menjawab nyerocos tanpa henti dan bicara tanpa spasi dan menggunakan dialek dan intonasi ala India.., ...., ada murtabaktelorroticanairotihasnaigorengayamnasigorengpatayanasibriyani....,  dan ada minum milopanastehtarikmiloicetehosusupanas.....dengan dialek India melayu...., (tinggal si Bima bingung dan bengong lihat pelayan tersebut...)..akhirnya Bima ketawa dan bilang sama saya..., pa, aku nggak ngerti mau pesan apa, karena nama menunya panjang sekali....
Sejenak kami diam, setelah itu kami suruh pelayan tersebut mengulang nama menu yang disodorkan dengan bicara pelan pelan......, setelah ngerti baru kami pesan beberapa menu (akhirnya kami ketawa serentak pagi itu...., si pelayan tadi pun ketawa terbahak-bahak).., kata si Bima pelayan itu banrangkali baru datang dari india belakang kali yaa....  (Akhirnya setiap lewat di depan kedai tersebut sangat berkesan sama Bima).
bus ke genting
Setelah selesai sarapan, kami langsung masuk ke loby hotel dan konfirmasi untuk kamar yang telah kami pesan, setelah petugas melihat print out pemesanan yang kami bawa..., dia menjanjikan kira-kira  dua jam lagi balik ke hotel., karena kamar masih berisi tamu (waktu menunjukan pukul 10 pagi, belum waktunya cheek inn), dan kami dibolehkan menitipkan barang...  sambil menunggu waktu yang dijanjikan oleh pelayan hotel.., kami jalan mutar-mutar sampai ke terminal KL sentral dan sekitarnya.... Tepat waktu yang dijanjikan, kami cheek inn di hotel, karena semalaman kami nggak tidur, maka anak-anak kami beri waktu untuk tidur selama 2 jam..., setelah itu kita berncana mau ke Genting Highlands...

Taman Tema Genting Highlands
Jam 14.30 sore semua sudah bangun dan siap-siap untuk menuju Genting Highland, setelah berjalan sekitar 10  menit dari hotel menuju tempat pemberhentian bus yang menuju ke genting, ada loket tempat penjualan karcis RM 9/orang, lima belas menit menunnggu bus sudah penuh dan berangkat menuju genting di daerah ketinggian/pegunungan dengan memakan waktu sekitar 50 menit.

Kira kira pukul 4 sore kami  sampai di genting bus langsung berhenti diterminal paling atas, (tidak disambung dengan kereta gantung lagi...)  cuaca sangat cerah tetapi cukup dingin menusuk tulang, dan pengunjung hari ini tidak begitu banyak (tahun lalu kami kesini, dan pengunjung selalu padat).., kami jelajahi satu persatu areal tempat objek yang ada, sampai ke kasino.., setelah itu anak-anak ingin masuk ke "taman tema genting", yang ada beberapa permainan, sampai di loket ternyata untuk masuk ke dalam sudah tutup..., batal deh keinginan anak-anak tadi.
hotel highlands

Selanjutnya kami berjalan melihat objek lainnya, seperti;  Petualangan Berhantu (anak-anak masuk dan bayar RM. 10), X-pedition Wall, Genting Sky Venture, Shopping Galore, danWater Park, sepertinya semakin malam orang semakin banyak dan ramai.......(ingin mengadu nasib/berjudi kali yaa..). 

Sudah puas muter-muter, kami keluar menuju arah lobby Hotel highlands (cuaca dingin sekali)..., disalah satu pojok didepan hotel tsb ada orang jual durian.., kami lihat-lihat dan pegang satu durian yang kami pilih...., lalu kami tanyakan harganya durian tsb (kata si pedagang harga satu kilo RM.40).., wah setelah kami hitung durian yang kami pegang beratnya ada dua kilo..., berarti RM 80 satu durian..., (waauu ...kemahalan).., makan durian kami batalkan saja, nggak jadi deh...


Setelah puas bermain dan jalan-jalan disekitar areal gentinghiglands, tepat jam 8.30 malam kami menuju ke terminal bus untuk kembali ke Kuala Lumpur. Sampai di hotel jam 10 malam, kami putuskan untuk istirahat karena sudah capek, letih, pegal-pegal...., tapi kami semua sangat puas dan senang..../
(bersambung...)






Hari - 6.., (Bangkok, Kamis- 5 Juli 2012)

Dengan tidak terasa sudah memasuki hari ke 6 kami raun-raun mengikuti kaki melangkah.., hari ini merupakan hari terakhir kami berada di kota Bangkok..., sesuai dengan tiket yang sudah kami pesan jauh hari sebelumnya, tepat pukul 20.20 malam nanti kami akan berangkat menuju ke Kuala Lumpur dengan penerbangan Airasia.

Karena hari terakhir, jadwal perjalanan pagi ini ada permintaan khusus dari si Bima, dia hendak pergi jalan-jalan ke China Town..., selesai kami berembuk dengan yang lain, maka disepakati kami menuju ke China town., setelah itu bagaimana cara pergi kesana...?
Setelah kami pelajari dari peta yang ada, rupanya dari tempat kami menginap jika hendak pergi ke Chinatown bisa melalui sungai Chao Phraya. lalu kami semua sepakat untuk pergi ke Chinatown dengan menggunakan moda transportasi lewat sungai menggunakan  ekspress boat saja.., Caranya naik dari dermaga Phra arthit Pier (N13) dan nantinya turun di dermaga  Rachawongs (N5)., keluar dermaga tidak berapa puluh meter sudah merupakan kawasan China Town, Bangkok.


China Town
Sebelum berangkat, kami putuskan untuk cheek out sekalian dari hotel, perkiraan kami pergi jalan jalan ke China Town paling lambat baliknya jam 14.00 sore, sedangkan waktu terakhir cheek out jam 12 siang, dan setelah itu kami berencana jam 4 sore harus berangkat menuju bandara Suvarnabhumi.
Semua barang sudah kami paking ke dalam tas ransel masing-masing...., dan setelah urusan  cheek out selesai, lalu barang-barang kami titipkan di hotel tsb, (satu tas dikenai biaya 15 Bath) jadi kami ke china town tidak dibebani dengan barang-barang yang cukup berat tadi.

Seperti biasa, kami menggunakan ekspress boat untuk menuju ke China Town, dari Phra Arthit Pier (N 13) dengan biaya 15 Bath/orang, waktu tempuh perjalanan sekitar 25 menit, sampailah kami di dermaga Rachawongs (N 5), saat itu kebetulan dermaganya ramai sekali dengan turis dari mancanegara, yang sibuk silih berganti naik dan turun  menggunakan boat dengan tujuan masing-masing, alangkah hidupnya perekonomian masyarakat disekitar objek wisata ini. Turun dari boat kami langsung keluar menuju jalan besar, sekitar 50 meter sudah berjejer toko-toko yang menjual aneka barang aksesories, dan rata-rata toko tersebut menjual barang dengan harga grosiran (si mama sudah asyik milih-milih barang)..., ramai sekali pasar di China Town ini.....,

si mama asyik milih barang di china town
Terus kami berjalan disepanjang trotoar menuju kearah dalam kota yang dipenuhi oleh pertokoan di sepanjang jalan kiri dan kanan, pokoknya kawasan kota ini isinya pertokoan  saja, dan semua barang apa saja dijual disini....ngkap... lengkap pokoknya...heee...sehingga tidak terasa sudah tiga jam kami mengitari kawasan ini, itupun belum semua kawasan pertokoan kami jelajahi.
Kaki sudah mulai susah diajak melangkah, dan badan sudah terasa penat, ditambah hari cukup panas..., hanya saja tempat berjalan kaki cukup nyaman. sepertinya kawasan ini tempat menjual aneka barang grosiran (kulakan).., semua pedagang kecil yang berdagang di sekitar Bangkok, sepertinya belanja disini.
Kami tidak menemukan tempat makanan dan minuman yang halal, maka kami hanya berani beli air mineral dan buah-buahan saja, seperti pepaya, jeruk dan semangka...., ada yang jual aneka mie seperti mie bakso, mie kuiteaw, dll, tp kami nggak berani mencoba, padahal perut sudah lapar..., terpaksa ditahan selera untuk sementara dulu.
Chinatown, Bangkok
Ada taman kecil tempat duduk dikawasan pertokoan, dekat hotel Grand China, kami putuskan untuk duduk istirahat selama setengah jam..., si mama dan cici, membongkar barang-barang yang telah mereka beli, katanya semua barang disini murah-meriah banget..., setelah puas duduk dan istirahat sambil melihat begitu banyak orang lalu lalang, waktu sudah menunjukan pukul 2 siang, lalu kami putuskan untuk kembali ke hotel mengambil barang-barang yang dititipkan tadi.

Dalam menuju ke hotel dekat jalan soi rambuttrri, kami berpapasan dengan dua orang turis dari Uzbezkistan suami isteri kayaknya yang kebingungan mencari makanan halal, karena si mama dan si cici pakai jilbab, dia langsung bertanya dimana tempat makanan halal. katanya sudah dua hari di bangkok, tp tidak ketemu tempat makanan halal...., karena kasihan si cici menunjukkan tempat makan di kawasan mesjid Chakrabongse.

bandara suvarnabhumi
Sampai di hotel, kami langsung ambil tas yang dititipkan tadi, lalu kami mencari taxi untuk mengantarkan kami ke bandara..., kami berjalan keluar jalan raya (kayaknya hotel tidak melayani jasa pemanggilan taxi)..., sebenarnya taxi ada yang antri di depan hotel, kata petugas hotel lebih baik cari sendiri taxi di luar sana, kalau taxi yang antri di dekat hotel itu ongkosnya mahal kalau ke bandara, kira-kira 600 - 650 Bath. kami ikuti saran petugas hotel tersebut, kami berdua pergi cari taxi ke jalan besar, ketemu taxi jenis sedan corolla altis, dan ditawari ongkos ke bandara 400 Bath..., langsung kami setuju saja..., dengan syarat mampir dulu ke  hotel menjemput yang lainnya.
Kira-kira satu jam perjalanan (dijalan turun hujan gerimis), kami tiba di bandara Suvarnabhumi, waktu menujukan pukul 18.25 waktu bangkok. setelah turunkan barang dan membayar sewa taxi, kami langsung menuju tempat cheek inn pesawat Airasia.
Muslim Prayer



Setelah proses cheek inn selesai, ada waktu satu jam lebih untuk menuju ruang tunggu, karena masih punya waktu banyak kami putuskan untuk mencari tempat sholat dan makan..., rupanya di lantai 4 bandara ada
tempat ruang sholat khusus disediakan oleh pihak otoritas bandara. ruangannya besar dan bersih...., dalam mushola ternyata penuh dengan orang dari berbagai negara sedang melaksanakan sholat....., dan dari perbincangan kami dengan turis dari negara Iran setelah selesai melaksanakan sholat, dia mengatakan bahwa ia sangat senang sekali dengan kondisi bandara Suvarnabhumi yang bersih ini dan pihak otorita bandara menyediakan khusus tempat umat muslim untuk beribadah...., ini patut ditiru oleh pengelola bandara ditanah air....

si Bima kewalahan membawa tas nya menuju ruang tunggu
Jam setengah delapan malam kami sudah berada diruang tunggu pesawat airasia, dari tempat proses cheek imigrasi ketempat ruang tunggu sangat jauh sekali tapi ruangannya sangat bersih dan nyaman, banyak sekali para penumpang pesawat malam itu yang bersilewaran berjalan menuju ketempat ruang tunggu masing-masing., kebetulan penerbangan ke Kuala Lumpur ditunda setengah jam lebih.

Kira-kira jam 21.15., kami dipersilahkan naik kepesawat, setelah beres semua penumpang naik ke dalam pesawat dengan kode AK 837 membawa kami terbang malam itu menuju Kuala Lumpur selama lebih kurang 2 jam 50 menit.., selamat tinggal bangkok...., baru saja pesawat mengudara, kami semua terlelap dan bangun setelah lebih satu jam diatas udara antara kota bangkok dan Kuala Lumpur.
Kira-kira pukul 00.45 pesawat kami sudah mendarat di bandara LCCT kuala lumpur, malam ini kami putuskan tidur di bandara saja (penghematan...hee..) sampai menunggu hari siang hanya beberapa jam lagi.... (bersambung...)



Hari - 5 ... (Bangkok, Rabu, 4 Juli 2012)

Rencana kami hari ini mau mengunjungi Wat Arun, candi yang menjulang tinggi dan cukup terkenal dan wajib dikunjungi para pelancong..., setelah kami sarapan pagi di kawasan Mesjid Chakrabongse dan berbelanja makanan kecil dan buah-buahan di pasar pagi kawasan Bang Lamphu...., kami lalu meneruskan perjalanan menuju Phra Arthit Pier (N13) terus naik boat ke dermaga Tha Thien Pier (N8), ongkos 15 Bath dan setelah itu melanjutkan perjalanan naik boat keseberang dengan ongkos 3 Bath/orang, petugas dermaga berteriak dengan keras kepada para turis dengan logat Thai..., wat alun...wat alun...wat alun..., kapal ke seberang sekali 10 menit berangkat dan datang...
Menunggu boat di Phra Arthit Pier

Kami bergegas beli karcis dan langsung naik boat sambil menunggu turis lain yang hendak naik..., di pinggir sungai kami lihat banyak sekali ikan yang cukup besar berenang dipinggir sungai, diperkirakan ikan-ikan tersebut berat antara 3-7 kilo/ekor (besar sekali), tetapi setelah beberapa kali kami lewat sungai ini nggak ada penduduk yang menangkap ikan tersebut..., kami nggak tau apakah barangkali ini ikan larangan yang nggak boleh ditangkap kali yaa....
Tidak berapa lama boat berangkat menuju seberang, setelah sampai di candi Wat Arun kami beli tiket masuk dengan harga 15... atau 20 Bath/orang (maaf lupa), candinya cukup megah dan tinggi, para turis sangat ramai sekali dan asyik berfoto dengan momen-momen objek yang sangat menarik. kami pun tidak ketinggalan berfoto dan menikmati objek yang cukup bagus dan menarik tsb....
Wat Arun

Kami berjalan dan berfoto mengelilingi candi tersebut, setelah itu naik ke atas melalui tangga yang cukup tinggi dan tegak lurus, sehingga di kiri kanan tangga dibuat pegangan dari besi agar tangan bisa memegang besi tsb apabila kita mau naik dan turun..., si mama saking cemasnya karena tingginya pendakian dan penurunan yang akan dilalui, tidak berani mebuka matanya..., sehingga mau naik/turun matanya dipejamkan saja dan berpegang pada besi tsb.... Anak sulung kami (cici) nggak berani naik, sehingga dia menunggu saja dibawah....

Setelah sampai di puncak candi..., wah..terbayar lunas kecemasan sewaktu naik tadi, karena pemandanganya sangat indah sekali, disana kita bisa lihat dengan jelas kesibukan transportasi di sungai, kami lihat beberapa kapal menyusuri sungai Chao Phraya yang berbelok-belok..., dari kejauhan juga terlihat beberapa dermaga dan  beberapa puncak candi yang menjulang tinggi di Grand Palace....asyik deh...

View dari atas Candi wat arun
Hampir dua jam kami di dalam areal candi dan sudah puas berfoto ria badan kaki kami pun sudah lelah alias penat, maka diputuskan untuk keluar, dan kami ikuti saja papan petunjuk untuk menuju pintu keluar..., Pas dipintu keluar banyak gerai yang menjual aneka aksesories...., tapi pedagangnya meneriakkan dalam bahasa Indonesia.., baju kaos tiga seratus Bath, gantungan kunci 20 Bath, ayo pak/bu...beli buat oleh-oleh (dengan logat Thai)..., katanya..., saya pun kaget mendengarnya. Habis itu saya ajak bahasa Indonesia.., para ibuk pedagang tersebut bengong aja nggak ngerti...rupanya hanya kalimat itu saja yang dihapal oleh mereka..., setelah itu saya tanya rupanya para pedagang tersebut menceritakan bahwa turis dari Indonesia sangat banyak berkunjung kesini, sehingga mereka sudah familiar dengan orang Indonesia dan bahasanya.... (kebetulan berbarengan dengan kami ada 5 orang turis dari Cirebon, 3 orang dari Bandung.., 2 orang dari Banjarmasin...,) dan semua memborong baju kaos dan beberapa aksesories..., kami pun ikut belanja beberapa  baju kaos dan pernak-pernik lainnya.
pakaian tradisional thailand

Setelah sampai diluar kami kehausan, dan membeli minuman mineral dan kelapa muda khas Thai yang banyak dijual berjejeran disudut areal candi tersebut, dan kami putuskan duduk santai sejenak. Sudah puas duduk, waktu menujukkan pukul 3 sore, dan kami beranjak untuk menyebrang kembali ke Tha Tien Pier..., menjelang pintu keluar ada pedagang yang menyewakan pakaian tradisional khas Thailand..., melihat beberapa foto yang dipajang dengan latar belakang candi wat Arun, anak-anak tertarik untuk menyewa dan berfoto...Harga sewa pakaian tersebut 200 Bath/orang..., karena anak kami bertiga yang akan menyewa pakaian tersebut, kami coba tawar bertiga 400 Bath..., dan si pedagang tersebut setuju..., maka berfoto ria lah anak-anak tersebut dengan latar belakang candi wat Arun...

ikut mejeng bersama
karena banyak turis yang antri ingin berfoto dengan menggunakan pakaian tradisional tsb, setelah puas berfoto dengan berbagai latar belakang, kami segera bergegas menuju dermaga untuk menyeberang kembali dengan boat seperti rute kami datang tadi. sesampai didermaga kami beli tiket boat 3 bath/orang, dan tidak berapa lama boat datang membawa kami menyeberang ke Tha Tien Pier..., sekeluar dari dermaga tsb kami berjalan kaki menuju ke jalan raya..., rencana kami berjalan kaki saja menuju arah khaosan road dari dermaga tsb sambil menikmati jalan-jalan sepanjang pinggir sungai chao phraya...

sungai chao phraya
Di pinggir trotoar sepanjang jalan banyak sekali para pedagang kaki lima berjejer menjual berbagai macam jenis barang dagangannya.., kami sangat menikmati perjalanan ini dengan melihat-lihat dan membeli kalau ada yang suka... Jalan santai di sore hari menyusuri beberapa ruas jalan di kota Bangkok ini sangat kami sukai..., setelah beberapa waktu perjalanan yang kami tempuh, kami bertemu sebuah universitas yang cukup besar dn luas, yaitu universitas Thammasat.. lokasi universitas ini tepat berada di kawasan pinggir sungai chao phraya..., kami duduk-duduk dipinggir loby istirahat kampus yang menghadap ke sungai...,
Setelah itu kami masuk kedalam kampus melihat-lihat areal kampus yang cukup luas dan besar, beberapa fakultas yang ada. (anak kami si Bima kelas dua dan mau naik klas tiga SMA...., saya tawarkan dia untuk kuliah di universitas ini, dia mengangguk mau...., tapi saya nggak tau carannya bagaimana masuk ke universitas di Thailand ini.., saya tidak punya referensi yang cukup untuk menghubungi pihak universitas)....
Thammassat University

Dengan berbekal peta, sekeluar dari kampus kami berjalan lurus kearah khaosan road...., tak lama kemudian kami jalan terus dan sampai dikaki jembatan layang yang menyeberangi sungai, tidak berapa jauh dari jembatan (bridge rama) kami tiba di sebuah taman yang luas disekitar jalan  Rachadamnoen Klang Road, setelah melewati Democracy Monument, kami menyeberang menuju jalan khaosan road dan soi rambuttri..., (heee...rupanya dari Grand Palace ke Khaosan road berjalan kaki asyik juga sore itu, tidak begitu jauh, dan kita bisa rasakan denyut jantung kehidupan warga kota Bangkok...)

(bersambung...)


Sabtu, 18 Agustus 2012

Hari ke - 4  (Bangkok, Selasa, 2 Juli 2012)

Kemaren tepat jam 17.30 sore pesawat Airasia mendarat dengan mulus di Bandara Suvarnabhumi Bangkok,  hanggar tempat pemberhentian penumpang Airsia dari ujung landasan tempat landing cukup jauh. Dari kejauhan terlihat bangunan bandara yang cukup megah dengan menggunakan asitektur yang sangat futuristik dan modern, proses pemeriksaan Imigrasi berjalan dengan lancar, setelah kami mengambil brosur wisata di tempat yang telah disediakan, lalu kami menuju lantai 1/dasar untuk mencari transportasi yang akan mengantar kami menuju ke penginapan di daerah Bang Lamphu, Bangkok

Bandara Suvarnabhumi
Bandara Internasional Suvarnabhumi terletak di Racha Thewa, di distrik Bang Phli, provinsi Samut Prakan, sekitar 25 km sebelah timur kota Bangkok. Nama Suvarnabhumi dipilih oleh Raja Bhumibol Adulyadej yang artinya "Tanah Emas". Bandara ini mempunyai menara kontrol yang sangat tinggi dengan ketinggian 132,2 meter, menjadikannya sebagai bandara dengan menara kontrol tertinggi di dunia.

Luas terminal bandara (563.000 m2) juga menjadikannya sebagai bandara yang mempunyai luas terminal tunggal kedua di dunia di bawah Bandara Internasional Hong Kong. Di Asia, bandara ini juga menjadi bandara tersibuk keempat di bawah Bandara Internasional Haneda, Bandara Internasional Beijing dan Bandara Internasional Hong Kong. 

Karena traveling kami kali ini ala backpacker (urus sendiri) tidal pakai jasa traveler, maka untuk menuju penginapan kami urus sendiri, rencana kami menggunakan city lane (express lane) dari bandara Suvarnabhumi  ke Phaya Thai, dan dilanjutkan dengan naik Tuk-tuk atau taxi ke Soi Rambuttri, informasi dari bacpackers yang kami baca di internet, katanya dari bandara ke Phaya Thai pakai city lane ongkos 45 Bath/orang...., tapi setelah kami konfirmasi langsung ke loket ternyata ongkos perorang 90 Bath..., jadi kami batalkan naik City lane tersebut.

Tempat mangkal Taxi bandara Suvarnabhumi
Akhirnya kami naik ke lantai atasnya untuk mencari Public Taxi saja ke Soi Rambutrri, karena kami semua berlima,  petugas memberikan taxi yg besar berupa taxi Kijang Innova  dengan ongkos 700 Bath (include semua dengan biaya Tol) menuju penginapan di Rambuttri Village Plaza Hotel yang berada di kawasan Soi Rambuttri. Perjalanan ditempuh sekitar 40 menit, karena waktu menunjukkan pukul 20.00 malam, untuk ongkos segitu kami setujui saja, kami rasa dengan jarak tempuh dari bandara kepenginapan ongkosnya tidak begitu mahal dan jika dibanding dengan di Indonesia cukup murah. Setelah taxi keluar dari dalam areal parkir bandara kami sampai diluar dan lihat kota Bangkok yang sangat indah pada malam ini, kebetulan cuaca  lagi cerah dan jalanan tidak begitu macet.

Rambuttri Village Plaza Hotel 
Akhirnya sampai juga kami di Rambuttri Village Plaza Hotel, kami langsung cheek inn, malam itu tamu hotel cukup banyak, jadi  antrian dulu untuk cheek inn. O yaa.. tempat penginapan ini sudah kami booking dua bulan sebelum berangkat lewat internet via booking.com, kami menginap selama tiga malam. Harga kamar permalam 740 Bath (Rp.225.000/malam), kami boking 2 kamar selama tiga malam. Setelah tiba giliran cheek inn, kami membayar untuk 2 kamar dan tiga malam 5.280 Bath (biaya PPN + biaya layanan) dan tambah deposit 2.000 Bath dan dikembalikan setelah cheek out, o ya bayarnya dengan uang Bath, petugas hotelnya nggak mau ketika kami bayar dengan dollar US.

Kamarnya cukup luas dan bersih, ada TV, handuk, sabun, shower, kolam renang, toiletnya cukup bersih, Ac lumayan dingin. Lokasi hotel ini cukup nyaman dan tidak bising seperti di Khaosan Road, banyak turis bule dan mancanegara minum-minum di cafe dan berkeliaran sampai tengah malam, suara musik tidak terdengar ke dalam kamar, suasananya mirip-mirip seperti di Legian Bali.
Mesjid Chakrabongse

Pagi-pagi jam 5 saya dan isteri bangun, lalu sholat shubuh tapi arah kiblat tidak tau, sama dengan arah sholat tadi malam (kami membathin saja sesuai dengan doa yang kami yakini menghadap kiblat), selesai sholat seperti biasa saya jalan pagi disekitar hotel. sebelum jalan pagi, saya bangunkan anak-anak untuk mempersiapkan diri, kebetulan kamarnya bersebelahan. Tujuan saya jalan pagi ini adalah untuk mencari sarapan pagi (halal food), petunjuk di internet saya baca disekitar jalan Soi Rambuttri ini ada mesjid Chakrabongse, dan kami tanyakan sama security dimana lokasi mesjid tersebut (dalam bahasa english), tp pak satpam ini nggak ngerti apa yang saya tanya...., setelah itu saya teringat kalau bahasa Thai tempat beribadah itu namanya Hong lamard, setelah saya bicara dan tanya dimana lokasi Hong lamard for Moslem, baru dia paham, dan saya diberi petunjuk dengan arahan keluar jalan besar dari hotel dan belok kiri, sekitar 100 meter ada gang masuk ke mesjid tesebut, selesai pak satpam bicara saya langsung jalan menuju lokasi yang ditunjukkan.

Ternyata mesjid Chakrabongse tersebut tidak jauh dari hotel tersebut, yakni 200 meter menjelang masuk ke gang jalan soi rambuttri. Mesjid tersebut terletak dalam gang kecil di area jalan besar namanya Chak Kraphong Road menuju arah ke Khaosan Road. Dari jalan besar Chak Krapong tersebut ada supermarket .....(pasar swalayan) ., pas diseberang supermarket terbut ada gang kecil menuju mesjid tersebut.

Kenapa mesjid ini yang kami cari..?, logikanya kalau lokasi dekat mesjid itu pasti ada tinggal orang muslim, dari komunitas muslim disekitarnya tentu pasti ada yang berdagang makanan dan minuman,  dan so pasti ....tentu ada warung tempat makanan yang jual makanan muslim (halal food).

Plang masuk Mesjid Chakrabongse
Setelah ketemu lokasi mesjid tersebut, jalan masuk gang menuju mesjid ada orang yang siap-siap berkemas  buka warung, tapi menu makanan belum siap, dan kami tanya kepada orang disekitar tsb, katanya sebentar lagi jam 08.00 pagi sudah buka. Setelah itu kami kembali ke hotel dan anak-anak telah siap berkemas, disamping tujuan kami hendak sarapan pagi, tujuan kami berikut adalah Grand Palace dan Wat Po.

Kami sarapan dengan nyaman di gang mesjid Chakrabongse tsb, yang berdagang orang Thai keturunan Pakistan kayaknya (perkiraan aja, wajahya ada mirip wajah pakistan hee..., tp orangnya ramah sekali) namanya Mustafa....(lupa nama panjangnya...hee..), warungnya sekalian menyatu dengan rumah tinggalnya dan dipagar menghadap jalan gang, menunya nasi, semur ayam (gulai) atau chiken rice,  roti cane, perkedel, goreng ikan, dan aneka minuman..., kami makan cukup puas dan menunya cukup sesuai dengan selera, nasinya enak dan pulen, setelah selesai kami makan berlima, dengan biaya 240 Bath (Rp.72.000)..., murah juga, karena kami makan cukup puas

Warung tempat kami makan 
Setelah selesai makan kami hendak menuju Grand Palace dan Wat Po, kami lihat di postingan internet, informasinya dekat soi rambuttri ini ada dermaga Phra Arthit Pier (sungai Chao Phraya) menuju Grand Palace, berbekal peta yang ada dan  menggunakan jurus tanya sana sini, kami susuri kembali jalan soi rambuttri arah kebelakang, jalannya berbelok dan panjang, akhirnya sampai juga kami di dermaga Phra Arthit, jalan masuk kedermaga tersebut kecil dan sempit, sebelah kanan kita melalui beberapa kios suovenir. Sebelum masuk ada dua orang ibuk-ibuk penjaga loket yang menjual karcis, salah satu ibuk penjaga tersebut berteriak keras...,  kami kaget mendengar suaranya yang besar sekali berteriak kepada para turis yang baru datang...fifteen Bath..., fifteen Bath (dialeg Thai....) dengan suara lantang....

Phra Arthit Pier, Bangkok
Kami rencana naik ekspres boat dari Phra Arthit Pier (N 13) menuju dermaga Tha Chang (N9), dermaga terdekat menuju Grand Palace, seperti yang diteriakan oleh ibu penjaga tadi, ongkos naik ekspress boat 15 Bath perorang, setelah bayar kita diberi karcis kecil... Boat berhenti sebentar 1-2 menit dan langsung jalan  cepat sekali, banyak turis dan penduduk lokal yang menggunakan ekspres boat ini, kira-kira 20 menit perjalanan kami sampai di dermaga Tha Tien Pier.
Grand Palace (diluar sebelum pintu masuk)
Setelah turun dari boat kami menuju keluar dermaga,  sebelum sampai ke pertigaan jalan besar.., banyak sekali pedagang yang menjual berbagai macam asesories, makanan, minuman, dan buah-buahan (hidup sekali perekonomian masyarakat, karena banyak turis dari mancanegara yang berbelanja). sampai dijalan besar dari jauh sudah kelihatan bagunan megah Grand Palace, kami ikut saja langkah orang banyak yang menuju ke pintu gerbang Grand Palace, waktu menujukan pukul 12.00 siang, cuaca sangat panas sekali, sehingga sebelum sampai di gerbang tempat penjualan tiket masuk, kami semua sudah kehausan, dan disepakati untuk berhenti sementara sambil  mencari minuman disekitar pintu masuk.

Setelah istirahat sekitar 20 menit kami menuju pintu gerbang tempat penjualan tiket masuk. harga tiket masuk ke Grand Palace 400 Bath/orang  (kira-kira Rp.120.000).., karena kami berlima maka tiket masuk semuanya kami bayar 2000 bath, pada saat itu panjang sekali antrian untuk masuk. Pintu masuk antara turis dengan penduduk lokal dipisahkan..., kayaknya penduduk lokal pergi sembahyang atau pemujaan kali yaa...
Grand Palace (di dalam area bangunan)

Sesampai kami di dalam bangunan Grand Place..., terdapat beberapa gedung bangunan yang sangat antik, cantik, megah, elegan dan pokoooknya sangat bagus sekali deh..., apa yang kita lihat setimpal dengan  harga tiket masuk. Para turis ramai sekali berfoto ria disetiap sudut dan setiap view yang indah.., tentu kami tidak mau ketinggalan pula untuk berfoto, sampai-sampai camera kecil yang kami bawa isinya full, sehingga terpaksa kami mencari memori tambahan..., tp untuk sementara pengganti camera kami untung ada membawa handycam.

Hampir tiga jam kami putar-putar sana-sini di dalam area Grand Palace, waktu menujukkan pukul 15.00 sore, sudah puas berfoto, tibalah saat kaki mulai penat dan masing-masing kaki kami enggan di ajak berjalan, maka kami cari tempat duduk untuk istirahat.., sambil istirahat kami berembuk apakah kita ke Wat Po atau tidak... (karena Wat Po menurut yang kami baca di internet icon nya sleeping budha dari emas).., kalau budha tidur kami sudah melihat di Hat Yai tahun lalu...., didapat kesimpulan kami sepakat tidak jadi mampir di Wat Po...
sathorn pier
Untuk pengganti ke Wat Po, kami putuskan hendak pergi ke MBK, Siam Discovery, dan Siam Paragon (si mama kalau yang kesini setuju sekali, kakinya nggak penat lagi kalau mendengar ke Mall)..., untuk pergi kesana kami tidak menggunakan taxi atau tuk-tuk (lebih cepat), tapi naik boat lagi ke Sathorn Pier (Central Pier), dan sambung dengan naik BTS ke  MBK.., berbekal peta yang ada, akhirnya sampai juga kami di MBK.

Di MBK ini kami ketemu dengan beberapa orang Indonesia, mall nya sangat luas dan pengunjung ramai sekali.., barang yang dijual sama seperti mall di Jakarta, dan harganya standar hampir sama dengan di Jakarta. Rata-rata setiap gerai banyak yang menawarkan diskon, ada yang sampai 70 %, tapi pengusaha sini sama kepandaiannya dengan pengusaha Indonesia untuk men "diskon"  barang dagangannya..., (harganya di naikkan dua kali lipat....., baru di diskon...hee...)
ketan mangga, lezaat..

Setelah puas cuci mata dan belanja secukupnya, dan perut sudah lapar, kami putuskan mencari tempat  makan siang, di lantai 5 ada ketemu halal food, dan kami makan disana....lupa nama restorannya...heee..., perut sudah kenyang, kami lanjutkan menyeberang jalan dan mampir ke siam discovery dan didalamnya ada madame tsauds yang terkenal itu.., Puas tengok sana tengok sini dan berfoto ria (memory camera sudah kami beli di MBK), kaki pun sudah payah diajak jalan dan badan udah letih.., karena hari sudah malam, kami putuskan untuk kembali ke hotel dan istirahat....

khaosan road
setiba di hotel, kami istirahat sebentar dan selesai mandi kami sepakat untuk berjalan-jalan disekitar khaosan road.., malam itu sangat ramai sekali turis dari mancanegara yang berkeliaran.., suasana kawasan ini sangat hirukpikuk dengan segala aktivitas para backpacker.., kami coba mencari beberapa makanan khas disini, seperti pad thai, ketan mangga, banana chocolate, dan lain-lain.
Hampir dua jam kami berkeliling melihat-lihat situasi dan cuci mata keluar masuk pertokoan, kami mulai lelah dan kira-kira jam 11.30  malam kami kembali ke hotel untuk istirahat.
(bersambung....)

Hari ke - 3 ..., (Penang, Senin.., 02 Juli 2012)

Karena semalam menonton final Euro 2012, anak anak bangunnya agak kesiangan, waktu menunjukkan pukul 09.30 pagi..., setelah semuanya mandi dan beres-beres packing barang ke dalam tas, dan langsung cheek out dari hotel hendak melanjutkan perjalanan ke Bangkok, jadwal flight Airiasia ke Bangkok pukul 17.05 sore,  paling tidak jam 3 sore kami sudah sampai di bandara Bayan Lepas.

chowrasta market
Rencana hari ini adalah menuju ke Chowrasta market dan Gurney Plaza, setelah urusan cheek out selesai, kami jalan kaki kearah Komtar dan melalui jalan pintas belok kiri sampai di samping police centre Penang, dan berjalan lurus saja akhirnya mentok nemu di Penang road. waktu menunjukkan pukul 10.15 dan tibalah saatnya untuk mengisi kantong tengah, karena dari tadi perut sudah mulai bernyanyi.

Sesampai di Penang Road, kami menyeberang ke sebelah jalan… dan bertemu dengan bangunan pasar Chowrasta yang berupa gedung berwarna terakota. Tepat sebelum gedung pasar Chowrasta, ada sebuah jalan kecil yang sejajar dengan bangunan pasar ini, terus kami susuri jalan kecil ini dan nggak sampai 100 meter dari mulut jalan, tepat di samping sebuah butchery, akhirnya ketemu Restoran Pusako nasi Padang..., wah kami gembira menemukan tempat makan yang menunya biasa kami makan sehari hari (dasar orang padang kali yaa..)


Penang road, Georgetown

Setelah kompromi dengan isteri dan anak-anak, apakah kita makan di warung Padang ini aja...? kata saya menawarkan kepada mereka.. kebetulan anak saya ada yang protes..., papa masak iya sih.., jauh-jauh datang ke Penang hanya untuk mencari menu makan masakan Padang juga, katanya..., apa nggak bosan pa..., kita coba menu yang lain saja menu masakan khas sini saja pa...? kata anak saya dengan nada protes... (dalam hati saya benar juga si anak in..heee..).. akhirnya kami sepakat tidak jadi makan di kedai nasi Pusako masakan Padang ini..., perjalanan kami lanjutkan terus kearah belakang pasar chowrasta ini...


Setelah muter satu blok dari arah rumah makan Padang tadi, kami lihat ada beberapa restoran masakan India muslim (ada tulisan arabnya), satu persatu kami periksa menu yang ada, sedang asyik melihat lihat menu yang tercantum, tiba-tiba datang hujan lebat yang sangat deras sekali, sepertinya langit akan bocor yang amat besar turun dari atas. lalu kami putuskan saja makan disalah satu restoran tersebut, yakni "Hameediyah" Tandoori Restaurant", menunya lengkap sekali dan menu utamanya nasi Briyani...., karena perut lapar kami makan sepuas-puasnya, hampir semua menu yang tertera kami pesan, apalagi hari hujan sangat lebat sekali diluar, sehingga menambah selera makan kami semuanya....,
Hameediyah Restauran, Penang

Hampir dua jam lebih kami makan di Restauran Hameediyah tersebut, cuaca hujan agak reda sedikit, tetapi rencana kami ke Gurney Plaza agaknya ditinjau ulang kembali, waktu sudah menunjukkan pukul 14.15 siang..., biasanya kalau hari hujan ini jalan pasti macet, makanya setelah selesai membayar biaya makan, kami langsung saja jalan kaki menuju terminal bus komtar, hendak menuju ke Bandara Bayan Lepas..., 

Menunggu kira-kira 10 menit bus nomor 401 yang menuju ke bandara datang, dan kami naik bus tersebut dengan biaya RM 2.7/orang..., perkiraan kami memang benar dijalanan macet, karena lebih dari satu jam kami baru sampai dibandara....
menu makan di Hammeed Restaurant

Kami langsung masuk menuju ruang imigrasi karena tiket kami sudah diproses web cheeck inn sewaktu di rumah lewat internet dulunya...., tetapi petugas disini menyarankan kami lapor dulu ke counter airasia...., wah balik lagi ke counter penerbangan tersebut yang jaraknya cukup jauh...., sesampai di area  counter cheeck in yang maskapai penerbangan cukup banyak, antara lain Lion air, Tigerways, Thai airlines dan lain-lain.. , orang ramai sekali yang antri..., sore itu kebanyakan penerbangan menuju ke Indonesia, yakni ke kota Medan, Jakarta dan Surabaya...., jadi para penumpangnya banyak yang menggunakan bahasa Indonesia...hee..serasa di Indonesia saja suasananya waktu itu..
 Setelah selesai melaporkan tiket kami yang antreanya cukup panjang, kami langsung bergegas menuju pintu keberangkatan dimana counter untuk pemeriksaan imigrasi langsung berhadapan dengan pintu masuk untuk keberangkatan tadi...., proses pemeriksaan Imigrasi berjalan cukup lancar dan petugasnya cukup cekatan dan ramah.., perjalanan dilanjutkan menuju ruang tunggu yang jalannya berbelok-belok dan bangunan dindingya dibungkus plastik (gedung ini masih dalam renovasi, jadi menuju ke ruang tunggu lewat gang sempit),  tepat pukul 16.30 sore kami telah berada di ruang tunggu, karena pesawat kami menuju ke Bangkok jadwalnya pukul 17.05..., maka kami harus menunggu beberapa saat untuk bisa naik pesawat... ruang tunggunya kecil (darurat), didepannya ada beberapa gerai menjual perhiasan dari aneka perak, dan juga tempat penukaran uang (money changer), dan gerai menjual makanan dan minuman ringan. sore itu ramai sekali penerbangan yang menuju kebeberapa tempat.., baik penerbangan domestik maupun internasional.
Penang

Setelah menunggu hampir beberapa saat, sesuai dengan jadwal, kami dipersilahkan naik ke dalam pesawat Airasia dengan kode penerbangan FD 3546, penumpang penuh dan tidak ada bangku yang kosong..., tak lama kemudian pesawat lepas landas mengudara membawa kami menuju kota Bangkok....., penerbangan ditempuh dalam waktu 1jam 40 menit selamat tinggal kota Penang......, kalau ada rezki kami akan kembali ke sini lagi...
Suasana di bandara Suvarnabhumi Bangkok

Kira-kira pukul 17.30 sore waktu Bangkok (waktu sama dengan Jakarta) , pesawat Airasia mendarat dengan mulus di bandara Suvarnabhumi, Bangkok..., setelah melalui proses cheek Imigrasi yang tidak begitu rumit, sampailah kami diruang kedatangan bandara, oo yaa.., baru melangkah keluar kami sudah ditawari brosur aneka tempat wisata di Thailand, lalu kami masing-masing memilih brosur tersebut, yang pasti peta kota Bangkok yang kami pilih. Bandara Suvarnabhumu ini sangat luas dan besar sekali..., arsitekturnya sangat futuristik dan modern dan petunjuk sangat lengkap, ini bandara terbesar keempat yang pernah saya kunjungi..., setelah bandara Chicago O'hare (USA), Hongkong International airport, dan bandara Changi (S'pore).....

Setelah selesai pemeriksaan imigrasi dan sudah keluar dari pintu kedatangan, sesuai dengan petunjuk yang kami baca di internet.., kami berjalan menuju lantai 1 bangunan ini , untuk mencari publik Taxi atau City Lane (express Lane) untuk menghantarkan kami ke penginapan di Soi Rambutrri, kami menginap di Rambuttri Village Plaza Hotel yang telah kami boking lewat internet dua bulan sebelum keberangkatan via booking.com....... sebelum menuju lantai satu kami mencari mesjid untuk sholat dulu..., alhamdulillah tempat sholat berada lantai 4 dan tempatnya bersih sekali dan cukup luas...



(bersambung....)