Hari ke - 4 (Bangkok, Selasa, 2 Juli 2012)
Kemaren tepat jam 17.30 sore pesawat Airasia mendarat dengan mulus di Bandara Suvarnabhumi Bangkok, hanggar tempat pemberhentian penumpang Airsia dari ujung landasan tempat landing cukup jauh. Dari kejauhan terlihat bangunan bandara yang cukup megah dengan menggunakan asitektur yang sangat futuristik dan modern, proses pemeriksaan Imigrasi berjalan dengan lancar, setelah kami mengambil brosur wisata di tempat yang telah disediakan, lalu kami menuju lantai 1/dasar untuk mencari transportasi yang akan mengantar kami menuju ke penginapan di daerah
Bang Lamphu, Bangkok
 |
Bandara Suvarnabhumi |
Bandara Internasional Suvarnabhumi terletak di Racha
Thewa, di distrik Bang Phli, provinsi Samut Prakan, sekitar 25 km sebelah timur
kota Bangkok. Nama Suvarnabhumi dipilih oleh Raja Bhumibol Adulyadej yang
artinya
"Tanah Emas". Bandara ini mempunyai menara kontrol yang sangat tinggi dengan ketinggian 132,2
meter, menjadikannya sebagai bandara dengan menara kontrol tertinggi di dunia.
Luas terminal bandara (563.000 m2) juga menjadikannya
sebagai bandara yang mempunyai luas terminal tunggal kedua di dunia di bawah
Bandara Internasional Hong Kong. Di Asia, bandara ini juga menjadi bandara
tersibuk keempat di bawah Bandara Internasional Haneda, Bandara Internasional
Beijing dan Bandara Internasional Hong Kong.
Karena traveling kami kali ini ala backpacker (urus sendiri) tidal pakai jasa tra
veler, maka untuk menuju penginapan kami urus sendiri, rencana kami menggunakan city lane (express lane) dari bandara
Suvarnabhumi ke Phaya Thai, dan dilanjutkan dengan naik Tuk-tuk atau taxi ke Soi Rambuttri, informasi dari bacpackers yang kami baca di internet, katanya dari bandara ke
Phaya Thai pakai city lane ongkos 45 Bath/orang...., tapi setelah kami konfirmasi langsung ke loket ternyata ongkos perorang 90 Bath..., jadi kami batalkan naik City lane tersebut.
 |
Tempat mangkal Taxi bandara Suvarnabhumi |
Akhirnya kami naik ke lantai atasnya untuk mencari Public Taxi saja ke Soi Rambutrri, karena kami semua berlima, petugas memberikan taxi yg besar berupa taxi Kijang Innova dengan
ongkos 700 Bath (
include semua dengan biaya Tol) menuju penginapan di
Rambuttri Village Plaza Hotel yang berada di kawasan Soi Rambuttri. Perjalanan ditempuh sekitar 40 menit, karena waktu menunjukkan pukul 20.00 malam, untuk ongkos segitu kami setujui saja, kami rasa dengan jarak tempuh dari bandara kepenginapan ongkosnya tidak begitu mahal dan jika dibanding dengan di Indonesia cukup murah. Setelah taxi keluar dari dalam areal parkir bandara kami sampai diluar dan lihat kota Bangkok yang sangat indah pada malam ini, kebetulan cuaca lagi cerah dan jalanan tidak begitu macet.
 |
Rambuttri Village Plaza Hotel |
Akhirnya sampai juga kami di
Rambuttri Village Plaza Hotel, kami langsung cheek inn, malam itu tamu hotel cukup banyak, jadi antrian dulu untuk cheek inn. O yaa.. tempat penginapan ini sudah kami booking dua bulan sebelum berangkat lewat internet via booking.com, kami menginap selama tiga malam.
Harga kamar permalam 740 Bath (Rp.225.000/malam), kami boking 2 kamar selama tiga malam. Setelah tiba giliran cheek inn, kami membayar untuk 2 kamar dan tiga malam 5.280 Bath (biaya PPN + biaya layanan) dan tambah deposit 2.000 Bath dan dikembalikan setelah cheek out, o ya bayarnya dengan uang Bath, petugas hotelnya nggak mau ketika kami bayar dengan dollar US.
Kamarnya cukup luas dan bersih, ada TV, handuk, sabun, shower, kolam renang, toiletnya cukup bersih, Ac lumayan dingin. Lokasi hotel ini cukup nyaman dan tidak bising seperti di Khaosan Road, banyak turis bule dan mancanegara minum-minum di cafe dan berkeliaran sampai tengah malam, suara musik tidak terdengar ke dalam kamar, suasananya mirip-mirip seperti di Legian Bali.
 |
Mesjid Chakrabongse |
Pagi-pagi jam 5 saya dan isteri bangun, lalu sholat shubuh tapi arah kiblat tidak tau, sama dengan arah sholat tadi malam (
kami membathin saja sesuai dengan doa yang kami yakini menghadap kiblat), selesai sholat seperti biasa saya jalan pagi disekitar hotel. sebelum jalan pagi, saya bangunkan anak-anak untuk mempersiapkan diri, kebetulan kamarnya bersebelahan. Tujuan saya jalan pagi ini adalah untuk mencari sarapan pagi (
halal food), petunjuk di internet saya baca disekitar jalan Soi Rambuttri ini ada
mesjid Chakrabongse, dan kami tanyakan sama security dimana lokasi mesjid tersebut (dalam bahasa english), tp pak satpam ini nggak ngerti apa yang saya tanya...., setelah itu saya teringat kalau bahasa Thai tempat beribadah itu namanya
Hong lamard, setelah saya bicara dan tanya dimana lokasi
Hong lamard for Moslem, baru dia paham, dan saya diberi petunjuk dengan arahan keluar jalan besar dari hotel dan belok kiri, sekitar 100 meter ada gang masuk ke mesjid tesebut, selesai pak satpam bicara saya langsung jalan menuju lokasi yang ditunjukkan.
Ternyata mesjid Chakrabongse tersebut tidak jauh dari hotel tersebut, yakni 200 meter menjelang masuk ke gang jalan soi rambuttri. Mesjid tersebut terletak dalam gang kecil di area jalan besar namanya
Chak Kraphong Road menuju arah ke Khaosan Road. Dari jalan besar Chak Krapong tersebut ada supermarket .....(pasar swalayan) ., pas diseberang supermarket terbut ada gang kecil menuju mesjid tersebut.
Kenapa mesjid ini yang kami cari..?, logikanya kalau lokasi dekat mesjid itu pasti ada tinggal orang muslim, dari komunitas muslim disekitarnya tentu pasti ada yang berdagang makanan dan minuman, dan so pasti ....tentu ada warung tempat makanan yang jual makanan muslim (
halal food).
 |
Plang masuk Mesjid Chakrabongse |
Setelah ketemu lokasi mesjid tersebut, jalan masuk gang menuju mesjid ada orang yang siap-siap berkemas buka warung, tapi menu makanan belum siap, dan kami tanya kepada orang disekitar tsb, katanya sebentar lagi jam 08.00 pagi sudah buka. Setelah itu kami kembali ke hotel dan anak-anak telah siap berkemas, disamping tujuan kami hendak sarapan pagi, tujuan kami berikut adalah Grand Palace dan Wat Po.
Kami sarapan dengan nyaman di gang mesjid Chakrabongse tsb, yang berdagang orang Thai keturunan Pakistan kayaknya (perkiraan aja, wajahya ada mirip wajah pakistan hee..., tp orangnya ramah sekali) namanya Mustafa....(lupa nama panjangnya...hee..), warungnya sekalian menyatu dengan rumah tinggalnya dan dipagar menghadap jalan gang, menunya nasi, semur ayam (gulai) atau chiken rice, roti cane, perkedel, goreng ikan, dan aneka minuman..., kami makan cukup puas dan menunya cukup sesuai dengan selera, nasinya enak dan pulen, setelah selesai kami makan berlima, dengan biaya 240 Bath (Rp.72.000)..., murah juga, karena kami makan cukup puas
 |
Warung tempat kami makan |
Setelah selesai makan kami hendak menuju Grand Palace dan Wat Po, kami lihat di postingan internet, informasinya dekat soi rambuttri ini ada dermaga
Phra Arthit Pier (
sungai Chao Phraya) menuju Grand Palace, berbekal peta yang ada dan menggunakan jurus tanya sana sini, kami susuri kembali jalan soi rambuttri arah kebelakang, jalannya berbelok dan panjang, akhirnya sampai juga kami di dermaga Phra Arthit, jalan masuk kedermaga tersebut kecil dan sempit, sebelah kanan kita melalui beberapa kios suovenir. Sebelum masuk ada dua orang ibuk-ibuk penjaga loket yang menjual karcis, salah satu ibuk penjaga tersebut berteriak keras..., kami kaget mendengar suaranya yang besar sekali berteriak kepada para turis yang baru datang...
fifteen Bath..., fifteen Bath (dialeg Thai....) dengan suara lantang....
 |
Phra Arthit Pier, Bangkok |
Kami rencana naik ekspres boat dari
Phra Arthit Pier (N 13) menuju dermaga Tha Chang (N9), dermaga terdekat menuju Grand Palace, seperti yang diteriakan oleh ibu penjaga tadi, ongkos naik ekspress boat 15 Bath perorang, setelah bayar kita diberi karcis kecil... Boat berhenti sebentar 1-2 menit dan langsung jalan cepat sekali, banyak turis dan penduduk lokal yang menggunakan ekspres boat ini, kira-kira 20 menit perjalanan kami sampai di dermaga Tha Tien Pier.
 |
Grand Palace (diluar sebelum pintu masuk) |
Setelah turun dari boat kami menuju keluar dermaga, sebelum sampai ke pertigaan jalan besar.., banyak sekali pedagang yang menjual berbagai macam asesories, makanan, minuman, dan buah-buahan (
hidup sekali perekonomian masyarakat, karena banyak turis dari mancanegara yang berbelanja). sampai dijalan besar dari jauh sudah kelihatan bagunan megah Grand Palace, kami ikut saja langkah orang banyak yang menuju ke pintu gerbang Grand Palace, waktu menujukan pukul 12.00 siang, cuaca sangat panas sekali, sehingga sebelum sampai di gerbang tempat penjualan tiket masuk, kami semua sudah kehausan, dan disepakati untuk berhenti sementara sambil mencari minuman disekitar pintu masuk.
Setelah istirahat sekitar 20 menit kami menuju pintu gerbang tempat penjualan tiket masuk.
harga tiket masuk ke Grand Palace 400 Bath/orang (kira-kira Rp.120.000).., karena kami berlima maka tiket masuk semuanya kami bayar 2000 bath, pada saat itu panjang sekali antrian untuk masuk. Pintu masuk antara turis dengan penduduk lokal dipisahkan..., kayaknya penduduk lokal pergi sembahyang atau pemujaan kali yaa...
 |
Grand Palace (di dalam area bangunan) |
Sesampai kami di dalam bangunan Grand Place..., terdapat beberapa gedung bangunan yang sangat antik, cantik, megah, elegan dan pokoooknya sangat bagus sekali deh..., apa yang kita lihat setimpal dengan harga tiket masuk. Para turis ramai sekali berfoto ria disetiap sudut dan setiap view yang indah.., tentu kami tidak mau ketinggalan pula untuk berfoto, sampai-sampai camera kecil yang kami bawa isinya full, sehingga terpaksa kami mencari memori tambahan..., tp untuk sementara pengganti camera kami untung ada membawa handycam.
Hampir tiga jam kami putar-putar sana-sini di dalam area Grand Palace, waktu menujukkan pukul 15.00 sore, sudah puas berfoto, tibalah saat kaki mulai penat dan masing-masing kaki kami enggan di ajak berjalan, maka kami cari tempat duduk untuk istirahat.., sambil istirahat kami berembuk apakah kita ke Wat Po atau tidak... (karena Wat Po menurut yang kami baca di internet icon nya sleeping budha dari emas).., kalau budha tidur kami sudah melihat di Hat Yai tahun lalu...., didapat kesimpulan kami sepakat tidak jadi mampir di Wat Po...
 |
sathorn pier |
Untuk pengganti ke Wat Po, kami putuskan hendak pergi ke MBK, Siam Discovery, dan Siam Paragon
(si mama kalau yang kesini setuju sekali, kakinya nggak penat lagi kalau mendengar ke Mall)..., untuk pergi kesana kami tidak menggunakan taxi atau tuk-tuk (lebih cepat), tapi naik boat lagi ke
Sathorn Pier (
Central Pier), dan sambung dengan naik BTS ke MBK.., berbekal peta yang ada, akhirnya sampai juga kami di MBK.
Di MBK ini kami ketemu dengan beberapa orang Indonesia, mall nya sangat luas dan pengunjung ramai sekali.., barang yang dijual sama seperti mall di Jakarta, dan harganya standar hampir sama dengan di Jakarta. Rata-rata setiap gerai banyak yang menawarkan diskon, ada yang sampai 70 %, tapi pengusaha sini sama kepandaiannya dengan pengusaha Indonesia untuk men "diskon" barang dagangannya...,
(harganya di naikkan dua kali lipat....., baru di diskon...hee...)
 |
ketan mangga, lezaat.. |
Setelah puas cuci mata dan belanja secukupnya, dan perut sudah lapar, kami putuskan mencari tempat makan siang, di lantai 5 ada ketemu halal food, dan kami makan disana....lupa nama restorannya...heee..., perut sudah kenyang, kami lanjutkan menyeberang jalan dan mampir ke siam discovery dan didalamnya ada madame tsauds yang terkenal itu.., Puas tengok sana tengok sini dan berfoto ria (memory camera sudah kami beli di MBK), kaki pun sudah payah diajak jalan dan badan udah letih.., karena hari sudah malam, kami putuskan untuk kembali ke hotel dan istirahat....
 |
khaosan road |
setiba di hotel, kami istirahat sebentar dan selesai mandi kami sepakat untuk berjalan-jalan disekitar khaosan road.., malam itu sangat ramai sekali turis dari mancanegara yang berkeliaran.., suasana kawasan ini sangat hirukpikuk dengan segala aktivitas para backpacker.., kami coba mencari beberapa makanan khas disini, seperti pad thai, ketan mangga, banana chocolate, dan lain-lain.
Hampir dua jam kami berkeliling melihat-lihat situasi dan cuci mata keluar masuk pertokoan, kami mulai lelah dan kira-kira jam 11.30 malam kami kembali ke hotel untuk istirahat.
(bersambung....)